Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa bekerja ke luar negeri diperbolehkan asal melalui jalur resmi.
Di luar itu, P2MI bersama kementerian dan instansi lain akan menggelar pawai siber untuk mengidentifikasi keberangkatan ilegal.
Baca Juga:
Duka di Binjai, Siswa SD Tewas Terjepit Setelah Angkot Oleng dan Masuk Parit
"Kalau berangkat lewat jalur ilegal, itu bisa berujung pada TPPO. Sekarang kami punya direktur siber yang bekerja sama dengan Kominfo Digital, BSSN, BIN, dan kepolisian. Mereka akan menyisir kemungkinan berita hoaks atau promosi-promosi berbahaya," tegas Karding.
Sementara itu, Kapolres Binjai, AKBP Bambang Utomo, mengaku belum bisa memberi tanggapan panjang terkait dugaan adanya pemain TPPO di wilayahnya.
Ia justru meminta bantuan informasi dari media mengenai hal tersebut.
Baca Juga:
Sampah Berserakan di Binjai, Pemko Janji Perbanyak Titik Bak Sampah Tahun Ini
"Kami masih menyelidiki dari sumber-sumber di lapangan. Kalau rekan media punya informasi, silakan sampaikan kepada kami," ujarnya.
Saat ditanya mengenai kinerja satuan intelijen dan keamanan, ia merespons singkat, "Gak ada salahnya juga kalau rekan media bisa infokan."
Dugaan Menteri Karding tampaknya bukan tanpa dasar. Seorang warga Binjai, Dian alias Pesek, diduga menjadi korban TPPO.