“Lahan TPA ini memang berbatasan langsung dengan Deliserdang. Kami sedang menjalin koordinasi agar penambahan lahan bisa segera terealisasi,” katanya.
Ia menambahkan, perluasan area ini akan mendukung peralihan sistem pengolahan sampah dari metode tradisional open dumping menuju sistem yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Sampah Berserakan di Binjai, Pemko Janji Perbanyak Titik Bak Sampah Tahun Ini
Sayangnya, kondisi eksisting TPA saat ini cukup memprihatinkan. Tumpukan sampah menggunung hampir di seluruh sudut, bahkan hingga memenuhi area gudang alat berat.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menimbulkan krisis pengelolaan limbah.
“Penanganan sampah memang memerlukan inovasi. Kami tidak ingin lagi mengandalkan sistem open dumping yang selama ini digunakan,” tegas Jiji.
Baca Juga:
Sampah Indonesia Jadi Isu Internasional, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Bertindak Cepat dan Tegas, Jangan Sampai Menghambat Investasi
Sebagai solusi jangka panjang, Pemko Binjai akan mulai menerapkan sistem pengolahan berbasis daur ulang. Produk hasil daur ulang ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat paving block dan berbagai bahan berguna lainnya.
Selain itu, masyarakat juga akan didampingi dalam proses pemilahan sampah agar sistem ini dapat berjalan optimal.
Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi Kota Binjai untuk meraih Penghargaan Adipura, penghargaan nasional yang diberikan kepada kota-kota dengan pengelolaan lingkungan hidup terbaik.