Moris juga meyakini bahwa kondisi Cikal saat ini dalam keadaan cukup baik. Ia bahkan sudah melihat kakaknya lewat panggilan video, sedang mengisi formulir sebagai bagian dari proses pendataan untuk kepulangan ke Indonesia.
"Alhamdulillah, mereka sudah diarahkan untuk datang ke Kantor KBRI," ungkapnya dengan rasa lega.
Baca Juga:
Polres Binjai Gerebek Preman, 8 Orang Diamankan di Tiga Titik
Cikal sendiri merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dan telah kehilangan kedua orang tuanya. Bersama adik-adiknya, ia diasuh oleh sang nenek, Nuraini, di Kota Binjai.
Tekanan ekonomi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan di kampung halaman membuat Cikal nekat terbang ke Kamboja secara ilegal, tergiur oleh tawaran menjadi admin situs judi online dengan bayaran tinggi.
Namun, kenyataan yang ia temui jauh dari harapan. Selama sekitar empat bulan bekerja, Cikal dan rekan-rekannya justru mengalami kekerasan fisik dan penyiksaan.
Baca Juga:
Terekam CCTV, Manusia Silver Gasak Emas dan Dijual Rp 350 Ribu
Akhirnya, mereka memilih melarikan diri dan berujung terlantar tanpa uang sepeser pun di negeri orang.
"Dia bilang mau cari uang karena katanya gajinya besar. Rencananya uang itu untuk bantu keluarga. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, dia malah disiksa di sana. Bahkan disetrum kalau melakukan kesalahan," ungkap Moris pilu.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]