Binjai.WAHANANEWS.CO - Keselamatan pengguna jalan kembali menjadi perhatian serius di kawasan rawan kecelakaan yang melintasi perbukitan Langkat-Karo.
Kepedulian terhadap tingginya angka kecelakaan di wilayah ini mendorong aparat dan masyarakat untuk bergandengan tangan mencari solusi nyata di lapangan.
Baca Juga:
Pemerataan Pendidikan, Wali Kota Binjai Siap Bangun Sekolah Rakyat
Salah satu langkah awal yang terlihat nyata adalah pemasangan pembatas jalan darurat sebagai upaya memperingatkan pengendara.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Binjai bersama warga setempat melakukan aksi nyata di Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.
Mereka bergotong royong memasang pembatas jalan di titik-titik rawan yang sebelumnya menjadi lokasi kecelakaan tunggal.
Baca Juga:
Ruas Tol Binjai-Langsa Resmi Bertarif, Waktu Tempuh Dipangkas Drastis
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan upaya sosialisasi kepada pengguna jalan agar lebih waspada saat melintas.
Jalur tersebut dikenal memiliki medan ekstrem dan berbahaya, sehingga perlu perhatian lebih dari para pengemudi, khususnya yang belum pernah melintas sebelumnya.
Kasat Lantas Polres Binjai, AKP Syamsul Batubara, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang secara sukarela membantu proses pemasangan pembatas tersebut di lokasi kejadian.
Ia menyebutkan, pembatas darurat dibuat dengan menyusun ban-ban bekas membentuk benteng sederhana yang bisa mengurangi risiko kendaraan tergelincir langsung ke jurang.
“Pembatas jalan itu dibuat menggunakan ban bekas mobil, dipasang secara bergotong royong dengan warga,” ungkap AKP Syamsul pada Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, kondisi Jalan Lintas Langkat-Karo yang membelah perbukitan memang sudah lama dikenal sebagai jalur maut.
Bahkan, belum lama ini, tiga nyawa melayang dalam satu insiden tragis di jalan itu—korban adalah pasangan suami istri beserta anak mereka.
Sementara pada tahun sebelumnya, seorang anggota polisi yang berdinas di Polsek Belawan juga menjadi korban jiwa di lokasi yang sama.
AKP Syamsul menegaskan bahwa penanganan masalah ini tidak bisa dilakukan Satlantas seorang diri.
Ia mendorong agar seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder terkait segera duduk bersama dan membuat langkah konkret demi keselamatan pengguna jalan.
“Satlantas Polres Binjai sudah melakukan berbagai inisiatif awal, namun upaya menyeluruh tetap membutuhkan kolaborasi. Kita tak bisa berjalan sendiri,” ujar perwira yang pernah menjabat Kasat Lantas di Polres Mandailing Natal itu.
Selain pemasangan pembatas dari ban bekas, Satlantas juga telah memasang berbagai spanduk dan papan peringatan di sekitar lokasi kejadian.
Isinya berupa imbauan agar pengendara berhati-hati serta ajakan untuk selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum melintasi jalur tersebut.
Tak hanya itu, untuk meminimalisir potensi kecelakaan pada malam hari, Satlantas telah memasang water barrier mengikuti lekukan jalan.
Water barrier ini akan memantulkan cahaya jika terkena sorotan lampu kendaraan, yang diharapkan dapat memberikan tanda visual bagi pengemudi di area minim penerangan.
"Di lokasi itu tidak ada lampu penerangan jalan. Maka dari itu, kami pasang rambu dan pembatas yang bisa memantulkan cahaya sebagai upaya mencegah kendaraan langsung jatuh ke jurang,” terangnya.
Di akhir pernyataannya, AKP Syamsul mengungkapkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat koordinasi dengan dinas-dinas terkait.
Rapat ini bertujuan mencari solusi jangka panjang dan penanganan menyeluruh terhadap kawasan rawan kecelakaan di Pamah Semelir, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melintasi jalur tersebut.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]